"Saya tidak sempat membaca buku," kata seorang teman. Kalau menyerah pada kata "tidak sempat," barangkali saya juga tidak akan sempat membaca buku. Setahun kemarin, saya berhasil membaca dan meresensi 100 buku yang saya ikutkan dalam Indiva Readers Challenge dan berhasil menjadi juara dua, mendapatkan satu buah smartphone, piagam, dan paket buku. Bagaimana cara saya membagi waktu untuk membaca buku?
Saya sendiri adalah seorang ibu rumah tangga dengan tiga anak yang masih kecil-kecil, yang tertua saja usianya 7 tahun. Dua anak sudah bersekolah, sehingga setiap pagi saya fokus mengurus keperluan sekolah mereka. Anak kedua juga saya antar jemput ke sekolah. Yang bungsu baru umur 2 tahun dan masih suka menggendoli ibunya. Biasanya, waktu lowong itu setelah mengantar sekolah, jam 8 pagi dan seterusnya, tapi saya pakai untuk mandi (ketahuan baru mandi :P), sarapan, lalu bermain-main dengan si bungsu.
Si kecil tidak suka melihat mamanya sibuk sendiri. Dia pasti akan ngerecokin. Jadi, saya lebih banyak main dengannya. Maka, saya akan main-main dengannya sampai dia terlihat mengantuk. Waktu tidur siangnya tidak tentu, kadang jam 10 pagi sudah tidur, tapi sering juga baru tidur jam 3 sore. Biasanya, kalau tidur siangnya telat, saya harus menemaninya bermain terus. Lalu, kapan waktu untuk menulis dan membaca?
Saya tidak menulis setiap hari, tapi sejak ikut Indiva Readers Challenge, saya pasti membaca setiap hari. Membaca itu sebenarnya pekerjaan yang mudah, asal mau. Ini waktu-waktu khusus untuk membaca:
- Ketika mengeloni si kecil tidur siang atau sore dan tidur malam. Saya mulai membaca bila mata si kecil sudah mau terpejam, itu berarti dia sudah tidak peduli ibunya tidak memperhatikannya. Kalau belum merem, dia masih mengganggu ibunya. Saya selalu sedia buku di sisi tempat tidur. Lumayan, bisa membaca beberapa halaman sampai si kecil pulas tertidur.
- Saat menemani anak-anak bermain. Lho, kok nemenin anak-anak sambil baca buku? Ada syaratnya. Yaitu kalau mereka sedang asyik bermain bersama dan tidak peduli sama ibunya. Baru deh saya ambil buku dan membacanya. Nanti kalau mereka memperhatikan ibunya lagi, ya saya taruh bukunya.
- Saat bepergian jauh, misalnya pulang kampung. Saya baca buku di perjalanan.
- Saat mau tidur. Saya sering sulit tidur. Supaya cepat tidur, ya saya baca buku.
Alhamdulillah, ternyata bisa juga saya mengkhatamkan satu buku. Tips agar cepat khatam: pilih buku yang menarik, fokus membaca satu buku sebelum melirik buku yang lain, bergaul dengan sesama predator buku, dan ingat-ingat terus hadiah lomba reviewnya #eh :P
Membaca buku adalah kewajiban seorang muslim. Lho? Apa iya? Bukankah Allah Swt memerintahkan dalam surat Al Alaq ayat 1: "Iqra!" yang artinya, "Bacalah!" Sebab, dari membaca, kita dapat menambah wawasan ilmu dan pengetahuan. Di dalam Al Quran, banyak sekali perintah untuk berpikir. Membaca adalah salah satu cara untuk berpikir. Membaca buku yang baik dan bermanfaat adalah sangat disarankan. Dan sebagai seorang penulis, membaca buku adalah cara untuk mengisi gelas yang kosong agar bisa mengeluarkan air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar