Akhirnya, saya buat juga tulisannya di sini setelah hampir SATU BULAN saya menunggu paket kiriman saya sampai ke alamat seorang teman. Tanggal 9 Maret 2015, saya mengirim paket berisi empat novel Brisbane (BUKU) ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau dengan menggunakan Surat Kilat Khusus dari PT Pos Indonesia. Dikirim dari Kantor Pos cabang Kemiri Muka, Depok, Jawa Barat. Saya sudah beberapa kali mengirim buku ke alamat tersebut dengan menggunakan POS, karena teman saya mengatakan bahwa kiriman akan lebih cepat sampai dan tidak nyasar ke mana-mana kalau pakai POS. Memang, untuk kiriman-kiriman sebelumnya, bisa sampai dengan selamat. Paling lama 1 minggu. Anehnya, untuk kiriman ini kok sampai sekarang belum sampai?
Setelah dua minggu belum sampai, saya mulai was-was. Awalnya, saya coba cek status kiriman di website PT. POS Indonesia, tapi entah kenapa tidak bisa-bisa. Apakah websitenya error? Lalu, saya kirim pesan ke fanspage PT Pos Indonesia dan tidak dijawab-jawab. Akhirnya, saya kirim email pengaduan ke website PT POS Indonesia dan baru mendapatkan balasan. Saya diminta memberikan nomor resi (nomor pengiriman), alamat pengirim, alamat penerima, dan sebagainya. Saya berikan dengan komplit. Admin berjanji akan memeriksa nomor resi tersebut, tapi sampai sekarang belum ada jawaban lagi.
Minggu ketiga, paket masih belum sampai. Terpaksa deh saya datang ke kantor Pos tempat saya mengirim paket tersebut. Saya datang hari Sabtu jam 11 siang. Saat mau dicek nomor resinya, eh petugasnya bilang, internetnya sedang diputus. Biasanya memang internet kantor mereka diputus setiap jam 11. Saya disuruh tunggu 15 menit. Lagian jam 11.30 mereka sudah tutup. Baiklah, saya tunggu. Ternyata eh ternyata, menjelang kantor posnya tutup pun internetnya masih mati. Alhasil, petugas belum bisa mengecek status kiriman paket saya, kecuali secara manual. Katanya ada kesalahan penyortiran, sehingga paketnya nyasar dan baru masuk Cipinang, Jakarta. Saya dimintai nomor hape karena petugas akan menghubungi saya hari Senin. Saya tunggu hari Senin sampai hari ini pun tidak ada juga tuh telepon dari petugas posnya.
Hadeeeeeeeh..... masa sih jasa pengiriman sebesar Kantor Pos tidak bisa mencari keberadaan paket tersebut? Di paket dan kwitansinya sudah ada alamat lengkap dan nomor hape penerima dan pengirim. Kalau mau membandingkan dengan jasa pengiriman swasta, jika alamat tidak ditemukan maka kurirnya akan menelepon nomor hape yang tercantum di amplop tersebut. Nah, itu kan nomor hapenya sudah ada tapi tak ada itikad baik dari PT Pos untuk menelepon salah satu (penerima atau pengirim). Sekarang sudah hampir satu bulan dan masih belum ada kabar baik. Entah harus ke mana lagi saya mengadukan nasib paket kiriman pos saya itu, kecuali saya ikhlaskan saja. Mungkin seperti kata suami saya, "paketnya nyebur ke laut, kali."
Oya, nomor resi kiriman saya: 13943115569. Siapa tahu ada petugas pos yang baca ini dan mau membantu mencaritahu.
UPDATE!!!
Akhirnya setelah 4 bulan berlalu, kiriman saya sampai juga ke Tanjung Pinang. Pak Posnya sudah minta maaf ke penerima, yaitu Riawani Elyta. Buku-buku yang saya kirimkan itu juga diterima dalam kondisi baik. Terima kasih, Pak Pos. Biar lambat asal selamat, sepertinya berlaku dalam kasus ini :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar