Kamis, 28 Mei 2015

Cara Hidup Sehat untuk Mensyukuri Hidup ala Saya


Ayo, mulai hidup sehat dari sekarang!

Saya pernah hampir mati. Keadaan saya seperti seseorang yang sedang tenggelam dan kehabisan napas. Alhamdulillah, saya dapat membuka mata dan bangun dalam keadaan duduk. Rupanya, hidung tersumbat karena sudah beberapa hari terserang flu dan batuk sehingga sulit bernapas.  


Saya bersyukur diberikan kesempatan untuk meneruskan hidup dan merawat anak-anak. Saya semakin menghargai nikmat hidup dan kesehatan yang dikaruniai Allah Swt. Sejak memiliki anak ketiga, sepertinya saya menjadi mudah sakit.  Sakit flu saja bisa berminggu-minggu. Belum lagi berat badan yang terus bertambah membuat saya kesulitan bergerak bebas. Saya rentan terkena penyakit berbahaya seperti diabetes, kanker, dan darah tinggi, karena beberapa keluarga dekat meninggal dunia disebabkan oleh penyakit-penyakit tersebut. 

Saya mencoba menjadi #HealthAgent,terutama untuk diri sendiri dan keluarga. Kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi? Ini dia hidup sehat seru ala saya yang ditulis untuk Blog Contest Nutrifood:

Bangun pagi
Bangun pagi membuat badan lebih segar dan waktu juga lebih panjang untuk beraktivitas. Udara pagi juga bagus untuk pernapasan. Setelah salat subuh, saya jalan kaki keluar rumah untuk belanja sayuran, lalu mengantar anak-anak ke sekolah. 

Bangun pagi dan siap beraktivitas

Sarapan sehat, sebelum jam 9
Di pagi hari, tubuh memerlukan energi untuk beraktivitas setelah semalaman tidur nyenyak. Sarapan itu penting untuk metabolisme tubuh dan dianjurkan sebelum jam sembilan lagi. Sarapan juga bermanfaat untuk mempertajam otak, karena aliran darah ke otak menjadi lancar.

Sarapan sehat: Makaroni Sayuran Panggang

Konsumsi nasi sehari satu kali
Kandungan karbohidrat pada nasi memang bagus untuk menambah pasokan energi, tapi kalau dikonsumsi terlalu banyak malah berpotensi diabetes. Jadi, saya mulai mengurangi konsumsi nasi, cukup sehari sekali. Kalau masih lapar, bisa ditambah dengan ngemil buah atau minum air putih yang banyak. Kadang-kadang memang masih dua kali makan nasi kalau lapar sekali dan tidak ada makanan pengganti nasi. Saya menyiasatinya dengan mengurangi porsi nasi per piringnya. Yang tadinya dua centong, jadi satu centong. Lauknya saja yang diperbanyak. 

Ngemil buah juga kenyang
Berkebun
Di depan rumah saya ada sebidang tanah yang saya gunakan untuk berkebun. Tubuh jadi lebih enteng. Keringat mengucur deras, mudah-mudahan keluar bareng lemak-lemaknya juga hehe…. Setelah mencangkul dan menanami, saya rutin mencabuti rumput dan menyirami kebun kecil itu. Stres-stres juga hilang, memandangi tanaman yang tumbuh seperti sedang memandangi kekasih. Uhuuiii… Apalagi dengan adanya banyak pohon di depan rumah saya, udara pun jadi sejuk. Polusi  udara? Jauuuh… Jantung dan paru-paru pun sehat. 

Siram kebun dulu

Makan Buah dan Jus Sayuran
Saya mulai rutin makan buah. Syukurlah, pohon pepaya dan jambu merah di depan rumah sudah mulai berbuah. Itu juga cara menyiasati harga buah yang mahal. Masyarakat kita memang masih banyak yang belum terbiasa makan buah sebagai menu sehari-hari. Belanja beras dan lauk pauknya saja sudah pas-pasan, apalagi ditambah dengan beli buah? Agar bisa makan buah dengan murah, saya menanam pohon buah sendiri. Saya juga membiasakan minum jus sayuran di pagi hari, terutama wortel, tomat, dan jeruk nipis. Sayuran lebih mudah didapat di tukang sayur dan harga murah meriah.


Pohon pepaya di depan rumah saya

Rabu, 27 Mei 2015

Sebuah Rumah Baca untuk Menampung Aspirasi



Seorang teman di facebook pernah menuliskan status seperti ini: 
“Ada teman yang nanya gini, “Elo kan nggak suka baca buku, tapi elo kok sering menang lomba nulis sih?” Lalu saya mikir, “Iya juga ya, saya nggak suka baca buku, tapi saya bisa nulis tuh. Buktinya, saya sering menang lomba nulis. Entahlah, dari mana saya bisa nulis nih. Ternyata nggak perlu baca buku untuk bisa nulis, hahahaha…..””


Duh, rasanya saya seperti tertampar membaca status tersebut. Memang, si penulis status itu “pintar” menulis dan cukup sering menang lomba menulis, tapi apakah manfaat membaca buku hanya agar bisa menulis? 

Buku adalah jendela dunia. Begitu kalimat yang sering kita dengar. Mustahil teman saya itu tidak pernah baca buku, setidaknya dia membaca buku pelajaran kan? Kalau tidak, mana mungkin dia bisa lulus sarjana? Apa dia menyontek? Entahlah, hahahaha… *lho kok saya jadi ikut tertawa. Intinya, kita tidak bisa melepaskan peran sebuah buku dari kehidupan intelektual. Kita bisa menulis dan membaca, pasti karena kita belajar membaca dan menulis dari buku a-b-c-d. Belum pernah saya menemukan anak sekolah yang tidak memerlukan buku pegangan. 

Banyak informasi yang berasal dari  buku. Saya tidak bisa memungkiri keterlibatan buku dari kehidupan saya, karena saya sudah jatuh cinta pada buku sejak kecil. Saya pun bisa menulis karena rajin membaca. Terserah deh kalau teman saya itu tidak mau mengakui peran buku dalam hidupnya, tapi saya sangat berterima kasih kepada buku-buku. Buku adalah guru saya yang ketiga, setelah orang tua dan guru-guru di sekolah. Saya bisa belajar otodidak dari  buku tanpa harus menempuh sekolah khusus. 

Saya mengoleksi banyak buku, sampai-sampai tidak muat di lemari buku. Sebagian besar, saya simpan di dalam kardus. Kasihan sih melihatnya, ada yang dikerubungi semut, jamur, sampai debu-debu, hiks…. Saya ingin memiliki lemari  buku yang besaaar, yang bisa menampung semua buku itu. 

What is your aspiration in life?

Nah, ini dia. Apa aspirasi saya dalam hidup yang berkaitan dengan buku-buku? Saya ingin membuat sebuah RUMAH BACA. Barangkali ini bukan ide yang unik, tapi inilah yang ingin saya lakukan. Sejak lama, saya bercita-cita membuat sebuah rumah baca, semacam perpustakaan tapi tak hanya meminjamkan buku-buku. Di dalam rumah baca itu juga ada aktivitas berkenaan dengan membaca dan menulis. 

Minat baca penduduk Indonesia ini masih rendah dibandingkan dengan penduduk di negara-negara maju. Tak heran, kehidupan para penulis di negara maju seperti Inggris dan Amerika jauh lebih baik daripada di Indonesia. Kelihatannya sih begitu. Lihat saja JK. Rowling bisa menjadi orang terkaya di Inggris, padahal dia hanya berprofesi sebagai penulis. Di Indonesia? Memang ada beberapa penulis dengan penjualan buku yang fantastis, tapi belum bisa disebut sebagai orang terkaya.

Sejak beberapa tahun lalu, banyak orang yang bergiat di komunitas dan organisasi kepenulisan, berbondong-bondong mengampanyekan gemar menulis. Anehnya, kegemaran menulis itu tidak sebanding dengan kegemaran membaca. Contohnya ya teman saya yang menulis status di atas. Dia bisa menulis, tapi tidak suka membaca. Bisakah Anda bayangkan jika jumlah buku yang ditulis lebih banyak daripada jumlah buku yang dibaca? Pastinya, buku-buku menjadi tidak laku. Sekarang saja sudah terasa, menjual  buku di Indonesia itu begitu sulitnya. Sebagai salah seorang penulis buku, saya juga merasakan betapa tidak mudahnya mencetak buku best seller, kecuali buku anak-anak.

Menurut teman saya yang berprofesi sebagai penjual buku, buku anak-anak selalu laris manis. Mungkin karena para orangtua sudah banyak yang termotivasi untuk memasukkan kegemaran membaca pada diri anak-anaknya dengan membelikan buku-buku anak. Bagaimana dengan buku remaja dan dewasa? Itu dia..... Apakah hanya anak-anak yang perlu membaca buku? Jawabannya saya serahkan kepada Anda. Kalau saya masih suka membaca buku, walaupun sudah beranak tiga hehe…. Malah anak-anak saya suka komplen, “Mama, kok Mama terus sih yang beli buku? Buku buat Dede mana?” 

Harga buku memang sudah mahal, apalagi harga kertas naik terus. Sebenarnya, itu bukan masalah kalau kita sudah kecanduan membaca buku. Saya berteman dengan maniak buku, dan mereka berusaha membeli buku sebulan sekali, menganggarkan uang bulanan untuk beli buku. Menabung recehan setiap hari, hasilnya bisa dibelikan buku. Nah, sekarang targetnya: bagaimana membuat orang jadi kecanduan membaca? Ya, pinjami buku dulu. Buat mereka mau membaca lagi, lagi, dan lagi. Nanti kalau sudah kecanduan, dengan sendirinya mereka akan berusaha menyisihkan sebagian uang untuk membeli buku.

Beli baju tiap bulan saja mampu, masa beli buku tidak mampu?

Makan di restoran setiap minggu saja mampu, masa beli buku tidak mampu?

Pelesiran ke luar negeri saja mampu, masa beli buku tidak mampu?

Beli tas branded saja mampu, masa beli buku tidak mampu?

Dan lain-lain…. *semoga ini bukan termasuk menyindir yaa xixixi….
 
Kok bengong? Bukunya dibaca, dong!
Saya ingin meminjami  buku-buku saya melalui rumah baca yang saya dirikan. Koleksi buku saya sudah berjibun, rasanya kok ya sayang kalau hanya ditumpuk di kardus. Insya Allah, akan lebih bernilai sedekah kalau saya pinjami ke orang-orang. Siapa tahu nanti mereka jadi kecanduan buku dan akhirnya jadi suka beli buku. 

Di rumah baca itu nantinya tidak hanya meminjamkan buku-buku, tapi juga ada kegiatan yang berkaitan dengan membaca dan menulis. Saya ingin membuka kursus menulis untuk semua kalangan: anak-anak, remaja, dan orangtua. Saat ini saya sudah memulai membuka kursus menulis, tapi hanya via online. Apa yang sudah saya lakukan untuk mewujudkan cita-cita tersebut?


  1. Menambah koleksi buku: Ini jelas, supaya pengunjung tidak bosan  dengan koleksi buku yang itu-itu saja.  
  2. Menetapkan lokasi: Di sekitar rumah saya sih masih banyak lahan kosong, tapi harus ada dananya dulu nih kalau mau dibeli. Masalahnya, lokasi rumah saya juga terpencil. Tetangga satu-satunya juga memelihara anjing yang dibiarkan bebas. Nah, susah kan?
  3. Kerjasama dengan teman yang punya asrama: Ini juga sedang saya pikirkan. Kebetulan ada teman yang punya asrama dan sering dijadikan tempat kursus membaca Al Quran. Siapa tahu ada spot untuk menaruh buku-buku dan dijadikan rumah baca. 


Mudah-mudahan dengan menuliskan aspirasi ini, tekad saya semakin kuat untuk mewujudkan. Kalau poin 1 dan 2 masih lama diwujudkan, bisa langsung ke poin 3. Syaratnya, ya saya harus ikhlas koleksi buku-buku saya berpindah tempat, hehehe…. 





Kamis, 21 Mei 2015

Ulasan Website tomodachiphotography.com

Foto pernikahan, sepenting apa? Bagi saya, foto pernikahan itu sangat penting. Setiap kali saya ingin mengenang peristiwa bahagia itu, saya akan membuka-buka kembali album pernikahan. Setidaknya, sampai hampir delapan tahun berlalu, peristiwa yang sama tak terulang lagi. Tentu saja, sebagian besar orang meniatkan menikah sekali seumur hidup. Jadi, kalau sampai tidak memiliki foto pernikahan, rasanya sayang sekali.

Menggunakan jasa fotografer pernikahan sebaiknya menjadi salah satu hal yang direncanakan sebelum menikah. Foto-foto yang indah, tidak dihasilkan sembarangan. Salah satunya adalah, Tomodachi Fotography, yang berbasis di Bali, Lombok, dan Flores. Untuk melihat hasil foto Tomodachi Fotography, bisa berkunjung ke websitenya: www.tomodachiphotography.com. Saya pun terpukau melihat hasil fotonya, begitu cantik dan artistis. Hasil karya seorang fotografer JJ Haruki, anggota Fearless Photography. 

Desain website Tomodachi Photography sangat sederhana dengan latar putih, tidak membuat mata menjadi sakit. Kita langsung mendapatkan informasi mengenai jasa fotografi itu melalui label di atasnya. Begitu membuka websitenya, kita langsung disuguhi slide show hasil foto Tomodachi yang cantik-cantik dan mengesankan. Lebih lengkap lagi mengenai hasil fotonya, bisa dilihat di "Gallery", mengingatkan saya pada adegan-adegan romantis di Drama Korea. Jadi, kalau mau bisa berfoto bak pemeran Drama Korea yang sedang menikah, bisa sekali pakai jasa Tomodachi Photography. 

Untuk membuka website ini pun saya tidak mengalami kesulitan, meskipun sinyal internet sedang tidak bagus, karena loadingnya ringan. Tidak seperti saat membuka website lain yang harus berkali-kali diklik, baru terbuka. Ini sangat memudahkan pengunjung website. Di rubrik Gallery itu juga ada pilihan foto-foto untuk pernikahan (wedding), sebelum pernikahan (pre wedding), dan family portrait (foto keluarga). Walaupun foto-fotonya berukuran besar, loadingnya tetap mudah. Foto-foto yang berukuran besar memudahkan pengunjung melihat detil setiap foto. Kesan syahdu dan sakralnya sebuah pernikahan pun semakin terasa.
Jika ingin mengetahui informasi singkat mengenai Tomodachi Photography, tinggal klik rubrik "About Us." Walaupun berbahasa Inggris, tetap bisa dipahami dengan mudah. Akan lebih baik jika disertai dengan Bahasa Indonesianya, jadi ada dua bahasa. Saya rasa tidak ada masalah jika menggunakan dua bahasa, karena Tomodachi ini berbasis di Indonesia.
Beberapa tema fotografi yang bisa dipilih diantaranya: Natural, Jurnalistik, Artistik, dan Story Telling (bercerita). Tinggal dipilih deh mau pakai tema apa. Tanya jawab selanjutnya bisa dibaca di rubrik "FAQ." Kalau mau informasi lebih lanjut, langsung kontak saja Tomodachi melalui kontak yang disediakan di rubrik "Contact Us."

Jadi, kesan saya terhadap website Tomodachi ini:

To the point: informasi yang diinginkan pengunjung, bisa langsung didapatkan tanpa bertele-tele. Bahkan foto-foto hasil karyanya pun disuguhkan dalam bentuk slide show pada kali pertama kita membuka situsnya. 

Original: desain webnya original dengan template putih tanpa hiasan apa pun, sehingga bersahabat saat loading.  

Memorizing: setiap memandang foto-fotonya membuat saya teringat kembali akan peristiwa pernikahan beberapa tahun silam. Kalau saja ada foto After Wedding, duh saya mau deh hehe....

Obvious: informasi yang disampaikannya cukup jelas dan nyata. Jika belum jelas juga, bisa langsung mengontak Tomodachi melalui saluran telepon dan surat elektronik yang disediakan.

Deep: setiap foto mengesankan makna yang dalam. Diambil dari sudut-sudut tertentu yang hanya diketahui oleh seorang fotografer jempolan.

Artistic: hasil fotonya sangat artistik, karena memang dihasilkan oleh seorang fotografer jempolan. Mengingatkan kita akan foto-foto romantis di film-film.

Creative: tentu saja hasil foto yang begitu cantik hanya bisa didapatkan dari tangan-tangan kreatif, seperti tangan JJ Haruki, yang tergabung dalam Fearless Photography.

History: setiap foto yang dihasilkan menyimpan sejarah dari satu peristiwa penting dalam hidup Anda. Sesuatu yang akan selalu dikenang sampai kapan pun dan bisa meninggalkan jejak untuk anak cucu Anda.

International: Tak diragukan lagi, hasil fotonya bertaraf internasional. 








Minggu, 17 Mei 2015

DIBUKA: KELAS BIMBINGAN PRIVAT MENULIS NOVEL ANGKATAN KEDUA

Mau belajar menulis novel?
Sudah mulai menulis novel, tapi belum selesai juga?
Sudah selesai menulis novel, tapi selalu gagal menembus seleksi penerbit mayor?
Ingin novelnya dikritisi pementor yang sudah berpengalaman?


Kelas bimbingan privat menulis novel angkatan pertama telah kami buka pada bulan Februari lalu dan mendapatkan respon positif. Ada 15 peserta terdaftar yang masih meneruskan bimbingan mereka.  Bulan ini, kami kembali membuka pendaftaran untuk angkatan kedua, dikarenakan banyaknya permintaan untuk mengikuti kelas novel yang diadakan secara online ini. Beberapa keuntungan yang dapat Anda peroleh bila  bergabung bersama kelas SMART WRITER, diantaranya: 

  • Biaya Terjangkau dan Bisa Dicicil. Rincian biayanya bisa dibaca di bawah, berikut cicilannya. 
  • Mendapatkan gratis dua novel dari pementor, gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia. 
  • Peserta dibimbing oleh dua mentor yang sudah berpengalaman menulis dan menerbitkan novel di beberapa penerbit nasional.
  • Fokus pada praktek menulis, tak sekadar teori. Peserta dibimbing menulis novel dari mulai penyusunan ide, plot, penokohan, konflik, setting, hingga penulisan setiap babnya.  Jika peserta konsisten mengikuti kelas ini, insya Allah dalam waktu 9 bulan dapat menyelesaikan satu novel yang diikutkan dalam bimbingan.

Di sini kami menyediakan pilihan paket kelas yang dapat disesuaikan dengan tujuan dan kemampuan budget Anda, sebagai berikut :
-          Kelas standard, investasi Rp. 300.000,- waktu maksimal 2 bulan, peserta akan mendapatkan :
·         modul materi lengkap penulisan novel,
·         2 eks novel karya mentor yang bisa dipilih peserta,  bebas ongkir.
·         bimbingan khusus menyusun elemen-elemen penting dalam novel (premis, sinopsis, outline, karakter, setting, konflik, dll),
-          Kelas reguler, investasi Rp. 450.000,- waktu maksimal 4 bulan, peserta akan mendapatkan :
·         modul materi lengkap penulisan novel,
·         2 eks novel karya mentor yang bisa dipilih peserta, bebas ongkir.
·         bimbingan khusus menyusun elemen-elemen penting dalam novel, dan
·         bimbingan penulisan 5 bab novel,
-          Kelas eksklusif, investasi Rp. 650.000,-,waktu maksimal 6 bulan, peserta akan mendapatkan :
·         modul materi lengkap penulisan novel,
·         2 eks novel karya mentor yang bisa dipilih peserta, bebas ongkir.
·         bimbingan khusus menyusun elemen-elemen penting dalam novel, dan
·         bimbingan penulisan novel hingga selesai,
-          Kelas super eksklusif, investasi Rp. 900.000,- waktu maksimal 9 bulan, peserta akan mendapatkan :
·         modul materi lengkap penulisan novel,
·         2 eks novel karya masing-masing mentor yang bisa dipilih peserta, bebas ongkir.
·         bimbingan khusus menyusun elemen-elemen penting dalam novel,
·         bimbingan penulisan novel hingga selesai
·         editing,
·         rekomendasi penerbit yang tepat.
Sistematika mentoring :
  1. Bimbingan privat penulisan novel dan komunikasi antara mentor dan peserta diselenggarakan melalui email.
  2. Modul materi yang berisi bimbingan penulisan novel akan dikirim ke email peserta, dan peserta akan dibimbing untuk menulis novel sesuai tahapan-tahapan di dalam modul tersebut. (Contoh : tahap I Modul perumusan tema).
  3. Setiap tahapan memiliki batas waktu yang harus diikuti oleh peserta. (Contoh : tahap I waktu maksimal dua minggu). Selanjutnya peserta mengirim hasil pengerjaan modul ke email mentor, mentor akan mengoreksi dan memberi masukan untuk diperbaiki.
  4. Waktu untuk mentor mengoreksi dan memberi masukan, selambat-lambatnya seminggu setelah peserta mengirim hasil pengerjaan modul ke email mentor.
  5. Waktu untuk peserta merevisi pengerjaan modul, maksimal satu minggu setelah mentor mengirim masukan perbaikan ke email peserta. Lewat dari waktu ini, bimbingan akan dilanjutkan ke modul berikutnya
  6. Jika ada pertanyaan terkait materi, peserta boleh mengajukan pertanyaan ke email mentor : riawanielyta@gmail.com cc. leyla_hana@yahoo.com.
  7. Jika karena sesuatu alasan yang mendesak, waktu pengerjaan modul dan revisi tidak dapat memenuhi tenggat waktu yang telah ditetapkan, waktu akan diperpanjang sesuai kesepakatan dalam batas yang sewajarnya.

Dengan sistematika ini, peserta akan terpacu untuk melakukan tahap-tahap penulisan dengan runut, memiliki konsep penulisan yang matang, dan langsung praktek menulis novel di bawah bimbingan yang intensif.
Cara pendaftaran :
1.      Transfer biaya sesuai tarif kelas yang dipilih ke :
Rekening bank Mandiri nomor 109-00-1340669-9 a/n. Riawani Elyta, atau BCA 3800530091 an. Riawani Elyta
2.      Kirimkan bukti transfer beserta nama lengkap, alamat lengkap, nomor Hp ke email: riawanielyta@gmail.com  dengan subject: daftar_kelas(jenis kelas yang dipilih)_nulisprivat.  Modul akan dikirim ke email peserta paling lambat seminggu setelah masa pendaftaran selesai (Kelas Kedua 18 Mei – 18 Juni 2015).
3.      Untuk kelas eksklusif dan super eksklusif, biaya dapat dicicil 3x selama proses bimbingan berlangsung.
4.      Bimbingan privat akan langsung diberikan terhitung pada saat modul pertama dikirimkan.
5.      Jika ada pertanyaan terkait kelas privat ini, bisa menghubungi inbox FB Riawani Elyta atau Leyla Hana.
Profil Mentor

Riawani Elyta
Telah menghasilkan 13 novel dan 2 buku duet non fiksi, diantaranya novel Hati Memilih, Yang Kedua (Bukune), A Cup of Tarapuccino (Indiva), A Miracle of Touch (Gramedia Pustaka Utama), The Coffee Memory (Bentang Pustaka), dan lain-lain. Saat ini juga bertindak sebagai admin komunitas menulis online Be A Writer Community. Penghargaan lomba menulis yang pernah ia raih, antara lain: Pemenang I Resensi Buku Indiva (2008), Pemenang II Sayembara Cerber Femina (2008), Pemenang Harapan Sayembara Cerber Femina (2009), Pemenang Hiburan Feature Ufuk Dalam Majalah Ummi (2009), Pemenang Favorit Lomba Menulis Cerpen Remaja Rohto-Lip Ice (2010), Pemenang II Sayembara Novel Inspiratif Indiva (2010), Pemenang I Lomba Novel Remaja Bentang Belia (2011, bersama Shabrina WS), Pemenang Berbakat Lomba Novel Amore Gramedia (2012), dan Pemenang Unggulan Novel Inspiratif Indiva (2014).


Leyla Hana

Telah menghasilkan 20 novel, 6 buku nonfiksi, dan beberapa buku antologi. Novel terbarunya adalah: Aku, Juliet (Penerbit Moka), Dag Dig Dugderan (Gramedia Pustaka Utama), dan Brisbane (DAR! Mizan). Penghargaan menulis novel yang pernah diperoleh adalah Juara II Sayembara Menulis Novel Remaja Gema Insani Press (2002) dan Juara III Sayembara Menulis Novel Inspiratif Pro U Media (2009). Pendiri komunitas penulis Be a Writer (@BAWCommunity) ini juga seorang blogger yang beberapa kali memenangkan lomba blog. 


 
 
Bila ada pertanyaan mengenai informasi ini, silakan layangkan melalui email: riawanielyta@gmail.com dan leyla_hana@yahoo.com.