Garut Leather Centre/ dok.pri |
"Yah, anterin aku ke Central Tas, dong," kata saya ke suami. Sambil ngabuburit karena kami sudah berada di Garut, H-2 lebaran, kami menerobos kemacetan di Pusat Kota Garut. Ya iyalah, semua orang tumpah ruah di jalan raya, antara mau ngabuburit dan belanja kebutuhan lebaran. Perasaan saya sudah nggak enak saat suami mengarahkan kendaraan ke Pengkolan yang sering digunakan sebagai pasar kaget. Suami ngomel-ngomel saking tumpah ruahnya orang di jalan raya, pedagang pun memajukan kiosnya, ditambah dengan tukang becak dan delman, hadeeeuh.... Bodi mobil pun tergores-gores.
Jalan macet/ dok.pri |
"Udah terlanjur. Nggak bisa mundur lagi," gerutu suami.
Setelah berjuang melewati ujian jalan raya itu, kami pun sampai di Central Tas yang dimaksud oleh suami. Pusat Kerajinan Kulit Garut, di daerah Sukaregang. Belakangan, tempat ini dikaitkan dengan tempat tujuan korban pembunuhan yang seorang Sekretaris Direktur sebuah provider ternama. Katanya, korban dan pelaku berniat ke Garut untuk membeli produk kerajinan kulit di Sukaregang ini. Memang, tempat ini sudah terkenal sebagai pusat kerajinan kulit di Garut. Produk-produknya terbuat dari kulit sapi, domba, dan lain-lain. Asli, lho!
Toko-toko Tas, Jaket Kulit /dok.pri |
Di sepanjang jalan Sukaregang berjajar toko-toko yang menjual beraneka ragam produk kerajinan kulit: tas, sepatu, ikat pinggang, dompet, dan lain-lain. Macam-macam model dan bentuknya. Ada yang bagus, ada yang standar. Sepertinya kalau di sini ini yang penting bahannya dari kulit. Soal model, biasa saja. Malah banyak yang ketinggalan zaman.
Semua toko menjual produk kerajinan dari kulit/dok.pri |
"Berapa ya kira-kira harganya?" tanya saya.
"Yah, sekitar 600 ribu sampai jutaanlah."
"HAH? Mahal bangeeet....."
"Ya, kan ini dari kulit asli."
Buat saya, harga segitu memang mahal. Tas saya yang terakhir dibeli itu harganya Rp 800 ribu, tapi didiskon 50% + 20% jadi tinggal 300 ribu, dan seumur-umur itulah tas termahal yang pernah saya beli. Lho, saya kan orangnya sederhana seperti Presiden kita, gitu lho hehehe......
Dipilih-dipilih... /dok.pri |
"Ayo, mau lihat-lihat, nggak?" Suami terlihat nggak sabar, karena mungkin udah kesel mobilnya tergores becak.
"Mahal.... lagian, Central Tas yang kumaksud itu bukan di sini tapi yang di depan Ramayanaaaa...." saya geregetan karena suami salah mengantarkan.
"Ini kan CENTRAL TAS. Itu tas-tasnya banyak."
"Maksudnya bukan Central Tas, tapi nama tokonya itu Central Tas."
"Ya udahlah, liat-liat aja dulu." suami memaksa.
Saya hanya mampir di satu toko, tanya harga, dan setelah mendapat jawaban bahwa harganya Rp 600 ribu (seperti kata suami), saya langsung pergi dan nggak tanya-tanya lagi ke tempat lain. Tas yang saya tanya harganya itu modelnya biasa sekali, kurang variasi, dan nggak modis (menurut saya). Hanya bahannya saja yang bagus. Sebenarnya ada model-model tas lainnya yang bagus, tapi pasti harganya lebih mahal lagi. Kalau yang model biasa saja udah segitu harganya, gimana yang modelnya lebih cantik? Nggak berani ah nanyanya, wong saya nyari yang di bawah Rp 300 ribu hehe....
Nah, buat Anda yang berminat membeli tas kulit asli dan isi dompet atau ATM-nya mumpuni, boleh deh mampir ke Central Tas (versi suami saya) Pusat Kerajinan Kulit Garut ini. Letaknya di Jalan Ahmad Yani, Sukaregang, Garut. Daripada beli tas kulit yang KW dari kulit sintetis, ya mending beli di sini. Asli, buatan Indonesia. Kalau diimpor ke luar negeri dan dilabeli merk terkenal, harganya mungkin mencapai ratusan juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar