Sepatu Kulit asal Sukaregang Garut |
Assalamu'alaikum.... Semoga harimu baik-baik saja. Doakan juga agar saya dapat selalu menjalani hari-hari dengan baik, diberikan kesabaran, kesehatan, dan waktu yang bermanfaat. Sungguh, tiga hal yang saya sebut itu memang sangat saya butuhkan. Satu minggu lebih, anak-anak terserang flu yang cukup parah. Panas demam sampai berhari-hari, bahkan si sulung drop lagi setelah sempat sembuh. Untungnya bukan demam berdarah, karena alhamdulillah hari ini mereka sudah membaik. Kalau anak sakit, ibunya juga ikut sakit dan itu benar. Saya juga tertular flu. Sudah sakit secara fisik, psikis pun mengalami penurunan.
Ah, sudah cukuplah mengeluhnya hehe.... Dini hari ini saya bisa kembali menekuri laptop. Kemarin-kemarin juga masih bisa, tapi benar-benar butuh pemaksaan. Itupun karena kewajiban setor artikel. Kalau nggak ada kewajiban, mungkin blognya sengaja terbengkalai. Untuk menyegarkan pikiran, saya mau setor tulisan yang ringan saja. Pengalaman berbelanja produk kulit di Sentra Kerajinan Kulit Garut. Di mana lagi kalau bukan di Sukaregang?
Ini cerita jalan-jalan liburan tahun baru kemarin ke Garut. Yah, sementara ini jalan-jalannya masih ke kampung suami, sekalian silaturahim. Sebelumnya kami ke Karawang, kunjungan balik ke rumah calon mertua adik suami saya. Lalu dilanjutkan ke Garut, menginap di rumah mertua saya. Adik ipar yang tinggal di Karawang, ingin mencari dompet kulit di Sukaregang. Daripada diam saja di rumah mertua, saya pun ikut pergi. Selain itu, saya memang ingin mencari sepatu atau sandal kulit. Konon harganya lebih murah, hanya puluhan ribu saja. Tidak seperti harga tas kulitnya yang mencapai jutaan rupiah.
Kalau belum pernah ke Garut, begitu sampai di Pusat Kota Garut, kita bisa tanya ke orang sekitar, di mana daerah Sukaregang itu. Pasti mereka tahu, deh, karena lokasinya memang masih di pusat kota. Pertokoan-pertokoan di Garut ini, rata-rata tidak memiliki tempat parkir. Jadi, jangan heran kalau nanti melihat banyak mobil diparkir di depan samping trotoar. Kelihatannya memang semrawut. Pusat kerajinan kulit di Sukaregang ini pun demikian pula adanya. Tidak ada tempat parkir, jadi kami memarkir mobil di depan toko. Untungnya, hari itu sedang tidak banyak pengunjung. Kami bisa langsung mendapatkan sisi jalan yang kosong.
Saat masa puncak wisata di mana wisatawan lokal berdatangan ke tempat ini, bisa jadi lho kita kesulitan mencari tempat parkir. Suami pernah tidak jadi mampir ke Sukaregang, gara-gara susah memarkirkan mobil. Paling enak memang membawa motor, bodinya lebih kecil dan bisa diselipkan di mana saja hehe.... Kali ini saya nebeng naik mobil adik ipar, karena suami masih mau istirahat setelah seharian terkena macet dalam perjalanan menuju Karawang dan Garut. Badannya pegal-pegal dan lemas. Liburan tahun baru, banyak yang berwisata ke daerah Bandung dan sekitarnya.
Adik ipar langsung memarkirkan mobilnya di depan toko sepatu kulit. Biar tidak mampir ke tempat lain, hehehe.... Saya pun segera memilih-milih sandal dan sepatu kulit yang dipajang. Saya naksir sepatu warna putih dan abu-abu, sayang tidak ada ukuran 39 atau 40. Kebanyakan ukuran 38 ke bawah. Kaki saya kan mekar, mana cukup ukuran segitu. Harganya memang sangat terjangkau, tapi tidak ada merknya lho. Kalau Anda suka membeli barang karena merknya, maka Anda perlu menempelkan merk pada produk sepatu dari Sukaregang ini.
Semua sepatu dibuat dari kulit sapi atau domba. Penjualnya mengatakan bahwa produknya itu dia sendiri yang membuat. Tak heran, modelnya juga klasik. Alias, modul zaman dulu banget. Setelah lama mencari-cari, akhirnya dapat juga yang dimau. Sebenarnya masih belum puas sih, karena dapatnya yang warna hitam. Saya lebih suka model sepatu seperti ini tapi yang warnanya putih abu-abu. Lebih cantik. Tapi, warna hitam ini juga bisa dipakai dengan warna baju apa pun. Tidak bingung lagi menyelaraskan antara warna baju dan sepatu.
Bagaimana rasanya saat sepatu kulit ini melekat di kaki saya? Wuih, nyaman sekaliii.... Enak dipakainya, ringan, dan kuat. Jahitannya memang kuat. Kulitnya tidak kaku dan keras. Tadinya saya memilih ukuran 40, tapi setelah dipakai kok agak besar? Penjualnya menyarankan agar saya memilih ukuran 39, karena sepatu kulit itu nanti bisa melar. Jadilah saya membeli ukuran 39. Eh, iya benar, muat juga dan lebih pas di kaki. Kalau sepatu dari bahan lain, ukuran 39-nya belum tentu muat di kaki saya. Sepatu kulit yang saya beli ini harganya Rp 70.000 tapi masih boleh ditawar jadi Rp 60.000. Saya juga membeli sandal untuk anak-anak, Rp 100.000 dapat tiga. Sandal kulit juga. Lalu, saya tambah lagi beli dua sandal kulit untuk dua orang keponakan. Borong, nih!
Adik ipar saya masih mau mencari-cari ke tempat lain. Ya sudah, saya pun berjalan-jalan menyusuri pertokoan di sana, lalu berhenti sejenak di depan toko tas yang semuanya juga terbuat dari kulit. Aduh, matanya langsung terpukau memandangi deretan tas-tas kulit yang dipajang di depan toko. Cantik-cantik, boooo.... Harganya? Tidak seperti tas import yang masih terjangkau, tas kulit asli Sukaregang ini bikin dompet langsung kering hehehe.... Sepanjang yang saya lihat, harga termurah itu Rp 500.000. Nah, yang saya foto ini, harganya Rp 1.400.000 dan Rp 1.200.000. Masya Allah....!
Bagi Anda yang terbiasa membeli tas mahal, harga segitu masih terjangkau. Nah, mending langsung aja ke Sukaregang, dijamin tak menyesal karena tasnya bagus dan mewah. Namun, bagi saya yang belum pernah beli tas mahal, ya harga segitu memang mahal. Saat ini belum waktunya bagi saya untuk membeli tas-tas mahal. Mau dipakai ke mana, coba? Tas yang ada di rumah saja jarang dipakai karena saya jarang bepergian, hehe....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar