Sabtu, 31 Januari 2015

Rejeki pada Ayat Pertama Surat Al Ikhlash

Kemarin ketika menjemput anak kedua pulang dari sekolah, saya sempat mendengarkan cerita ibu-ibu yang juga sedang menunggui anaknya. Katanya, suaminya melarang jalan-jalan jauh naik motor ke arah Depok dan sekitarnya (kami tinggal di Citayam, pinggiran Depok, Jawa Barat). Biasanya, ibu itu memang sering jalan-jalan naik motor sekadar makan bakso atau belanja kecil-kecilan. Dikira si ibu, suaminya melarang karena khawatir uang belanja jebol, ternyata... "Di Depok sedang ada banyak begal. Nggak malam, nggak siang." 


Semalam, saya baru mendengar cerita komplitnya dari suami. Memang benar, di Depok sedang ada banyak begal atau perampok. Mereka menghadang di jalanan dan nggak segan-segan melukai serta membunuh orang. Sudah ada dua pengendara motor yang meninggal dibegal di Jalan Juanda dan Margonda. Sedangkan yang terluka tak terhitung jumlahnya. Malah ada pengendara motor yang pulang ke rumah dengan clurit di punggungnya karena dia diclurit tapi masih bisa menyelamatkan diri. Mengerikan sekali! 

Apakah zaman semakin susah sehingga perampok makin brutal? Atau  penegak keamanan (Polisi dan lain-lain) sudah tak peduli? Tak mau mengamankan jalanan? Pejabat-pejabat nyenyak tidur? Memang, sejak kenaikan BBM (yang kemudian diturunkan lagi), harga-harga barang melonjak. BBM turun, tapi harga barang masih naik. Tapi, apa begitu caranya mencari nafkah sampai menghilangkan nyawa orang lain?? Yang dihilangkan nyawanya itu juga para pencari nafkah: bapak-bapak yang sedang mencari uang untuk keluarganya. Padahal, kalau kita taat dan beriman kepada Allah Swt, insya Allah rejeki dicukupkan. 

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa membaca Qul-huw-Allahu-ahad setiap akan memasuki rumah, Allah akan menjauhkannya dari kemiskinan." (HR. Thabrani) 

Ayat pertama surat Al Ikhlash menyimpan keajaiban bagi siapa saja yang percaya dan yakin. Tentu saja, saat mengucapkannya kita harus yakin bahwa Allah akan memberikan rejeki yang berkah dan cukup kepada kita dan keluarga kita, diiringi dengan mencari nafkah yang halal. 

Si bibi juga cerita kepada saya, ada seorang pencuri mesin air di kampungnya yang meninggal ketika sedang mencuri. Rupanya mesin air itu dialiri listrik oleh pemiliknya, sehingga siapa yang menyentuhnya akan tersetrum. Naudzulillahimindzalik... Meninggal saat sedang melakukan perbuatan jahat? Semoga kita dijauhkan dari tindakan mencari rejeki yang tidak halal. Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar