Kamis, 12 November 2015

Food Combining Itu Gampang dengan Pakai Aplikasi Ini!



Food Combining?! Oh, tidaaaak! Setiap hari di linimasa facebook saya, pasti ada saja teman facebook yang memposting menu makanan mereka yang katanya sih Food Combining. Entah mengapa, kebanyakan menunya itu kalau nggak sayur ya buah. Apakah Food Combining itu hanya buah dan sayur? Saya sebenarnya sudah tahu tentang Food Combing dari zaman kuliah dan masih langsing. Seorang teman kuliah, mengajak saya menerapkan pola makan itu. Katanya, dimulai dengan tiga hari pertama, detoksifikasi minum jus buah saja. Maksudnya?! Ya, itu, selama tiga hari pertama, kita hanya minum jus buah. Awalnya sih diare, tapi itu artinya tubuh sedang membuang racun. Setelah tiga hari, baru deh dimulai pola makan Food Combining sesuai rumus yang dijelaskan di dalam buku panduannya, ditulis oleh Andang W. Gunawan.


Ketika mendengar penjelasan teman saya itu, saya langsung EMOH! Aje gile, minum jus buah selama tiga hari? Nggak makan apa-apa lagi? Nggak kebayang laparnya. Maklum, si Ratu Makan. Untungnya, saya tetap langsing. E ciyeee…. Kata teman saya, FC itu nggak hanya untuk melangsingkan, tapi juga mengobati dan mencegah berbagai penyakit. Ah, syudahlah, saya nggak mau minum jus buah saja selama tiga hari pertama. Kemudian saya lulus kuliah, bekerja, menikah, punya anak, dan berat badan bertambah 20 kilogram lebih. Oh, my God

Entah bagaimana awalnya, tahu-tahu Food Combining ngetren lagi, disosialisasikan kembali oleh Erikar Lebang. Orang-orang pun berbondong-bondong mempraktekkannya dan memamerkannya di sosial media. Ya, seperti itulah, rata-rata memposting sarapan buah dan sayur mereka hari itu, seolah-olah FC itu hanya buah dan sayur. Ada pula yang mencampur buah dan sayur, dijus yah. Saya belum mencoba sih, tapi katanya enak. Sayur seperti Brokoli dan Sawi yang biasanya dimasak jadi Capcay, ini mah dijus mentah dan diminum. 


Saya mulai terpikir ikut-ikutan. Pertama, supaya langsing kembali seperti waktu masih muda. Kedua, supaya sehat. Semakin tua, penyakit semakin mudah datang. Pola makan saya masih berantakan. Makan nggak sesuai waktu (menunggu lapar) dan makan apa aja yang ada. Ditambah lagi, saya jarang makan buah! Sejak kecil, orangtua nggak membiasakan makan buah. Kalau ada buah-buahan kiriman orang, pasti deh membusuk karena nggak dimakan. Sayang banget, ya…. Itu kenapa orangtua harus membiasakan makan buah sejak anak-anak masih kecil, karena kebiasaan itu akan dibawa terus sampai mereka besar. 

Alhamdulilah, saya menikah dengan laki-laki yang suka makan buah. Di dalam keluarganya, buah-buahan selalu ada di meja makan, tapi cara makannya bukan FC ya. Buah-buahan dimakan sebagai penutup makan besar. Setelah makan nasi dan lauk pauknya, dilanjut dengan makan buah. Itu artinya, semuanya masuk, ya karbohidrat, protein, vitamin, halah! Setidaknya, saya mulai terbiasa makan buah walaupun pola makannya masih sembarangan. 

Beberapa waktu lalu, saya sudah mencoba FC kecil-kecilan. Pagi hari dibuka dengan air jeruk nipis hangat, lalu sarapan buah. Siang hari, saya coba makan menu karbohidrat dan sayur atau sayur dan protein hewani. Kemudian, menjelang sore, saya makan kudapan buah lagi. Malamnya, makan dengan menu seperti siang hari. Aduh, rasanya seperti sedang berpuasa. Lapar terus, hehe…. Belum lagi, ribetnya menentukan menu. Saya kebingungan besok menunya apa, besoknya lagi apa, dan seterusnya. Akhirnya, saya balik lagi ke pola makan sembarangan, dan hasilnya… badan terasa berat, asam lambung pun meningkat. Padahal, saya sudah banyak makan dan apa saja dimakan, lah kok perut merintih-rintih seperti terkena magh. 

Install aplikasinya di Play Store
Syukurlah, saat sedang berselancar di internet, saya menemukan aplikasi Food Combing Itu Gampang yang dipublikasikan oleh Mizan Apps (MAP). Wow! Ini nih aplikasi yang saya cari! Segera saja saya unduh di Play Store (gratis, lho!), dan langsung saya utak-atik. Ahaaaayy! Ini dia aplikasi yang bikin FC jadi mudah! Seperti apa sih aplikasinya?

Ada beberapa menu, yaitu: Kiat, Diari, Buku, Pengaturan, Akuan, Tentang. Nah, saya coba klik Kiat, dan di situ terbukalah informasi yang selama ini kita nggak tahu bahwasanya makan buah itu dilakukan dalam keadaan perut kosong dan nggak boleh makan buah sesudah makan. Wah! Beda banget ya dengan omongan orang-orang zaman dulu, dilarang makan buah saat perut kosong, nanti bisa diare. Sayangnya, kiatnya baru segitu, mestinya ditambahin lagi info-info lain berkaitan dengan FC. Eh, info lengkapnya bisa dibaca di bukunya, “Food Combining Itu Gampang” karya Erikar Lebang. 

Menu Aplikasi
Kemudian di menu Akuan, kita bisa mengetahui siapa saja yang bekerjasama membuat aplikasi ini, dari mulai Produser, Koordinator Produser, Konseptor, UI Desainer, Programmer, dan Penulisnya. Tentu saja penulisnya ya Erikar Lebang, yang terkenal getol mengampanyekan FC. 

Yang paling asyik itu Diari makannya. Di situ sudah ada kolom-kolom kosong selama sebulan yang bisa kita isi dengan rencana menu harian. Menunya pun sudah disiapkan, kita tinggal pilih. Pagi hari dimulai dengan Jeniper (jeruk nipis peras), lalu sarapan buah (bisa buah potong maupun jus), kemudian menu makan siang (tanda hijau berarti boleh dipilih, tanda merah berarti tidak boleh dipilih), kudapan sore, dan terakhir makan malam.

Diari makan yang bisa dipilih

Cara membuat Jeniper

Enaknya sarapan dengan jus mangga :D

Naaah.. untuk menu makan siang dan malamnya itu kan biasanya kita bingung menentukan menunya. Kita tinggal pilih, mau menu karbohidrat atau protein? Untuk makan siang, saya pilih menu protein. Lalu, ditampilkanlah pilihan menu protein, dan saya pilih Ayam dan Brokoli. Itu dia kuncinya, dalam rumus FC, protein hewani nggak boleh dicampur dengan karbohidrat, seperti nasi. Teman makannya harus sayuran. Enaknya lagi, menu-menu yang ditampilkan itu adalah menu keseharian yang mudah didapat, jadi bisa diikuti. 

Brokoli dan Ayam
Kudapan sorenya disesuaikan dengan menu makan siangnya. Berhubung siangnya saya sudah makan dengan menu protein, jadi kudapan sorenya saya pilih alpukat saja. Alpukat kan bikin kenyang, apalagi kalau minumnya satu teko hehe…. Alpukatnya dibikin jus, gitu. Wih, sedaaap…

Kudapan sorenya pilih alpukat
Lalu, makan malamnya, saya pilih menu karbohidrat, yaitu Nasi dan Kubis (Bunga Kol). Rumusnya masih sama, karbohidrat nggak boleh dicampur dengan protein hewani. Nasi dan sayur sudah cukup mengenyangkan. Untuk menu-menu hari berikutnya, sistemnya sama. Kita bisa merancang menunya sampai sebulan supaya nggak bosan. Untuk melengkapi pengetahuan, ya sekalian saja baca bukunya yang sudah diterbitkan oleh Qanita Mizan.

Ini dia menu makan saya satu hari!
Aiiih… FC jadi gampang banget ya dengan aplikasi ini. Aplikasi ini akan diluncurkan besok Jumat, 13 November di Kinokuniya, Plaza Senayan Jakarta, pukul 15.00-17.00 WIB. Kalau ada waktu, datang saja. Lumayan kan bisa dapat informasi penting tentang FC. Kalau mau serius FC, unduh pula aplikasinya, setelah itu dipraktekkan. Saya sendiri baru mau mulai nih setelah ketemu aplikasi ini. Semoga saja  bisa konsisten, kalau menu-menunya sudah ditentukan begini kan enak. Semangaaat! 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar