Senin, 21 Desember 2015

OOTD: Pakai Batik Biar "Terlihat" Cantik

Assalamu'alaikum.... ngeblog menjelang dini hari, dimulai saja dengan pamer baju, hihihi.... Tanggal 5 Desember lalu, saya menghadiri acara blogger meet up bersama Komunitas Aku Cinta Keuangan Syariah di Arion Swiss Bel-Hotel, Kemang. Hidangan makan siangnya sudah saya ceritakan di postingan ini: Makan Siang di Arion Swiss Bel-Hotel Kemang, sekarang saya mau ceritakan baju yang saya pakai di acara tersebut. Namanya juga lifestyle blogger, segalanya diceritakan. Semoga nggak ada yang eneg, ya. Kalau eneg, baca aja di postingan makan siang itu biar nafsu makannya kembali, hehehe.... 

Sebenarnya saya sering bingung mau pakai baju apa, karena simpanan baju saya sedikit. Eh, serius. Makanya postingan OOTD di blog ini baru ada tiga, tapi nggak mau ketinggalan sama blogger fashion lain. Sewaktu ke acara ini, saya memutuskan untuk pakai baju batik dan celana panjang. Saya mikirnya sih tempat acara yang jauh dari stasiun kereta, bakalan naik bus dua kali, jadi sebaiknya pakai celana panjang aja biar ringkas. Pakai batik ini bukan karena dresscode, tapi karena saya suka baju batik yang satu ini. Enak dipakainya dan panjangnya sedengkul, jadi bisa nutupin bokong. Eh, ternyata begitu sampai di tempat acara, panitianya juga banyak yang berbatik. Uhuuiii... berasa pas dengan suasana.

Pakai baju dari batik sekarang ini  bukan sekadar untuk kondangan dan tiduran (alias, daster batik), lho. Di segala acara, pede aja pakai batik. Kenapa enggak? Sekarang ini, baju batik itu modelnya udah macam-macam. Seperti blouse batik yang saya pakai ini, bisa dipakai ke acara formal. Modelnya juga seperti blus kantor gitu, yah. Harganya juga nggak mahal, lho. Maklum, saya mah modis modal diskon, hihihi.... Baju batik dan celana panjangnya ini saya beli saat lebaran yang lalu, harganya memang diskon 70%. Benar-benar modal diskon, nih! 

Oh ya, sampai di rumah, saya baru nyadar kalau lengan bajunya kurang panjang sedikit. Untungnya saya punya manset tangan yang bisa menambah kekurangpanjangan itu. Memang sih, bagi sebagian muslimah, kelihatan lengannya sedikit enggak apa-apa. Makanya banyak juga baju muslim yang lengannya naik sedikit (baju 3/4), tapi bagi saya, lengan tetaplah aurat. Apalagi saya bakalan naik kereta dan bus, bisa jadi nggak dapat tempat duduk, terpaksa berdiri dan tangan berpegangan ke atas. Bagian lengannya bisa makin terangkat, karena bahan batik ini ringan. Bajunya itu ada dua lembar ya, bagian dalamnya baju panjang tapi nggak ada lengannya. Bagian luarnya, rompi lengan panjang. 

Kalau kerudungnya ini hadiah giveaway dari Mak Dwina Yusuf, si Emak Bogor. Saya suka sekali kerudung ini, karena pas di wajah saya. Entahlah, pokoknya wajah saya tuh jadi terdongkrak caemnya beberapa kali lipat (menurut saya sendiri :D). Ada dua kerudung hadiah Mak Dwina, keduanya saya suka modelnya. Memang beda ya kalau yang memberi itu orangnya fashionable. Kalau mau nyontek gaya yang caem-caem, dari Mak Dwina aja deh. 

Model kerudungnya unik. Foto bersama Santy Musa

Sepatu botnya rekomendasi adik saya. Ternyata rada ribet pakai sepatu bot itu, apalagi harus ditaliin dulu kayak anak sekolahan. Pas mau solat, ribet mesti buka dan pasang talinya. Kapan-kapan kalau mau beli sepatu bot lagi, pilih yang ritsleting aja deh. Pengalaman pertama beli sepatu bot nih, biasanya saya pakai sepatu flat yang ringkas. Sesekali tampil beda, gitu. Sepatu bot ini juga haknya nggak tinggi, karena saya nggak suka pakai sepatu berhak tinggi. Takut jatuh. Enak dipakai naik angkutan umum. Nggak bikin cape. 

Di foto itu, saya kelihatan kaku karena yang memfotonya itu fotografer. Udah gitu pake diliatin sama panitia-panita yang jaga gitu, yang ternyata sudah berumur semuaaaa.... Jadi, susah mau gaya macam-macam. Eh, kerudung juga lupa dikedepanin, alhasil pipi kelihatan gembulnya. Nggak apa-apa deh, biar nggak nipu kalau saya ini sebenarnya gembuuullll.... Sekian dulu OOTD saya, moga bisa sarapan pagi dengan enak ya setelah baca postingan ini wkwkwk.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar